Jumat, 09 Desember 2011

LENSA CEKUNG

Tujuan :
1). Menentukan fokus dari suatu lensa cekung
2). Menyelidiki sifat-sifat bayangan dari suatu lensa cekung

Dasar Teori
Untuk menggambarkan bayangan yang terbentuk oleh sebuah lensa/cermin kita menggunakan prinsip pemantulan dan pembiasan yang dikemukakan oleh Sinelius, melalui hukum ini kita akan mudah menggambarkan bayangan yang dibentuk oleh lensa/cermin dengan bantuan sinar-sinar istimewa. Secara umum untuk menentukan besar foku sebuah lensa tipis dapat menggunakan persamaan:
1/f = 1/So + 1/Si  (1)
M = Si / So
P = 1 / f
Keterangan:
So = jarak benda (m)
Si = jarak bayangan (m)
f = jarak fokus (m)
M = Perbesaran linier bayangan
P = Kuat lensa (dioptri)


Berbagai metode dapat kita gunakan untuk menentukan fokus lensa tipis, salah satunya metode
Beisel. Metode Beisel untuk lensa cembung menggunakan persamaan (1) dengan memodifikasi
prosedur melalui dua kali pengukuran.
Eksperimen fokus lensa cekung dilakukan dengan  bantuan lensa cembung untuk membentuk benda
maya. Dalam hal ini bayangan yang terbentuk oleh lensa cembung menjadi benda pada lensa cekung.
Sifat-sifat bayangan dari sebuah lensa cekung, yaitu :
•Sinar datang sejajar dengan sumbu utama dibiaskan seolah-olah datang dari titik fokus (F).
•Sinar datang ditujukan ke titik fokus (F) dibiaskan sejajar sumbu utama.
•Sinar datang melalui pusat optiktidak dibiaskan melainkan diteruskan

Kamis, 08 Desember 2011

Entropi dalam Kehidupan


Dalam kehidupan kita, kita menggunakan tiga jenis energi, yaitu energi yang berasal dari matahari, panas bumi dan energi nuklir yang berasal dari reaksi nuklir dalam reaktor atom. Sebenarnya energi matahari juga berasal dari reaksi nuklir yang terjadi dalam matahari. Energi itu dipancarkan oleh matahari dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik.

Energi dapat diubah atau ditransformasi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Tetapi jumlah enewrgi tidak dapat berubah. Artinya, jumlah energi sebelum dan sesudah proses transformasi selalu sama. Jadi, kita tidak dapat membentuk atau memusnahkan energi. Inilah yang disebut Hukum Termodinamika I. Walaupun jumlah energi tetap, tetapi dalam proses transformasi itu sebagian energi berubah dalam bentuk yang tidak dapat digunakan untuk melakukan kerja. Karena itu walaupun jumlah totalnya tetap sama , dayaguna (efisiensi) energi itu telah berkurang. Kita katakan setelah proses transformasi itu tingkat entropi sistem telah bertambah. Inilah yang disebut Hukum Termodinamika II, yaitu suatu proses spontan selalu diikuti dengan berkurangnya dayaguna energi. Dengan kata lain, tingkat entropi sebelum proses lebih rendah- dayaguna energi dalam sistem lebih tinggi- dari setelah proses. Kenaikan entropi dibarengi pula dengan ketakteraturan. Karena penggunaan energi untuk kerja berjalan terus menerus, entropi di bumi haruslah bertambah terus dan ketakteraturannya juga harus bertambah. Kecenderungan ini dapat ditahan dengan adanya fotosintesis. Dalam proses ini energi matahari yang tersebar dikumpulkan menjadi energi kimia yang terkonsentrasi dalam molekul gula. Dengan proses ini entropi bumi diturunkan dan keteraturan bertambah. Karena itu fotosintesis disebut juga negentropi (=entropi negatif). Tetapi penurunasn entropi di bumi disertai oleh naiknya entropi di matahari. Inilah hukum alam; penurunan entropi di suatu tempat hanya mungkin dengan naiknya entropi di tempat lain. Misalnya, alat AC menurunkan entropi di dalam ruangan, tetapi ia menaikkan entropi di luar ruangan.
Entropi dapat disebut juga energi yang telah mengalami degradasi. Karena itu di dalam transformasi energi terjadi degradasi energi. Dengan demikian proses penggunaan energi untuk kerja bersifat tidak terbalikkan, seperti kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi praktis dapat dikatakan energi habis terpakai. Sebab yang penting bagi kita bukanlah jumlah total energi, melainkan jumlah energi yang dapat dipakai untuk melakukan kerja. Minyak tanah habis untuk memasak, bensin habis untuk menggerakkan mobil dan tenaga kita habis untuk mengayuh sepeda.
Dalam kehidupan  sehari-hari peristiwa ini bisa dijelaskan bahwa seumpama  kita ingin menata kamar anak kita yang morat-marit. Waktu  yang kita gunakan utk menata kamar tsb akan menyita waktu  kita untuk memasak, dan mungkin akan mengakibatkan masakan  gosong. Disinilah peristiwa entropi terjadi, bahwa  sebenarnya kita "rugi". Dalam "sistem kamar" kita berhasil  menata hingga rapi, tetapi dalam "sistem memasak" kita  kehilangan sejumlah energi. Dengan teori entropi ini pula
ilmuwan dapat meramalkan bahwa jutaan tahun yg akan  datang, ketika proses mengalirnya panas di jagad ini telah  terhenti, maka entropi akan semakin besar. Itulah yang  dinamakan kiamat dipandang dari ilmu thermodinamika.

Beberapa proses kimia terjadi bahkan walau tidak ada perubahan energi total. Coba perhatikan tabung yang memuat gas, terhubung dengan selang yang berujung pada penutup. Penutup ini menghalangi gas pindah ke tabung buang. Bila penutup ini dilepaskan, gas akan masuk ke tabung buang. Pengembangan ini sesuai dengan pengamatan kalau gas selalu mengembang mengisi volume yang ada. Saat suhu kedua tabung sama, energi gas sebelum dan sesudah pengembangan menjadi sama. Reaksi balik tidak terjadi.

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR


Kesetimbangan Benda Tegar
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat. Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.

Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu simetrinya.

Orang ini berada dalam keseimbangan
Sedangkan untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.
Selain itu, sebuah benda tegar akan seimbang jika memenuhi keadaan berlaku syarat di bawah.


Rabu, 07 Desember 2011

physics formulas



BETATRON

kedengarannya aneh ketika kita mendengar kata betatron.. oleh karena itu, mari kita pelajari lebih jauh tentang betatron!! ^_^

betatron adalah sebuah alat yang di gunakan untuk mempercepat elektron sampai laju tinggi dengan membolehkan medan-medan listrik imbas yang dihasilkan oleh sebuah fluks magnet bekerja pada elektron tersebut.
gambar di atas merupakan sebuah contoh betatron dengan tenaga antara 100MeV-300MeV. betatron juga di gunakan sebagai sumber energi pada sinar-x dan sinar gamma  yang dapat di pakai dalam pengobatan kanker dan dalam industri juga.
di dalam betatron terdapat medan magnet yang berfungsi sebagai:
a). memandu elektron di dalam lintasan lingkaran
b). dapat menghasilkan medan listrik
c). mempertahankan supaya jari-jari lintasan(orbit) di dalam elektron bergerak konstan
d). memindahkan elektron dari lintasan setelah mencapai tenaga penuh
e). sebagai gaya pembalik (restoring force).

masih bingung dengan istilah betatron???
mari kita pelajari bersama-sama.... :)

Rabu, 21 September 2011

TERMOMETER


  Alat-alat yang di gunakan untuk mengukur temperatur disebut termometer. ada banyak jenis termometer , tetapi cara kerjanya selalu bergantung pada beberapa sifat materi yang berubah terhadap temperatur. Gagasan pertama untuk termometer yaitu oleh Galileo dengan menggunakan pemuaian gas.


termometer umum saat ini terdiri dari tabung kaca dengan ruang di tengahnya yang diisi air raksa atau allkohol yang di beri warna merah, seperti termometer pertama yang sebenarnya di buat oleh Accademia del Ceminto (1657-1667) di Florence.








Minggu, 11 September 2011

fisika dan islam

  1. MENGAPRESIASIKAN SLOGAN FISIKA BERNUANSA TAUHID
    -----------------------------------------------------------
    
         Oleh : Nasrullah Idris
    
         Para ilmuwan Islam tempo dulu dalam mempelajari sains sering disertai
    komunikasi dengan Allah. Karena memang bermotivasikan religius. Jadi bukan
    sekedar aspek duniawi dalam rangka memenuhi kebutuhan, agar dalam
    melaksanakan kegiatan sehari-harinya jadi serba lebih praktis serta efisien,
    juga meningkatkan iman dan takwa kepada Allah.
         Kita bisa mengambil contoh dari "Energi". Kalau mempelajarinya hanya
    bermotivasikan "duniawi", tentu yang kita pikirkan, bagaimana merekayasanya,
    agar menunjang pembuatan sarana fisik yang berkekuatan tinggi bagi
    transportasi, misalnya. Tapi kalau juga bermotivasikan "religius", mungkin
    saja kita akan menghubungkannya dengan kalimat Tauhid : "La Khaula Wala
    Quata Illa Billah" (Tidak ada daya dan usaha kecuali dengan bantuan Allah),
    sehingga menghasilkan berbagai slogan Fisika bernuansa Tauhid, seperti
    "Tidak ada daya kecuali dari Allah" dan "Tidak ada usaha kecuali dari
    Allah".
         Dalam kalimat Tauhid tersebut ada makna "energi" yang merupakan
    kebutuhan manusia tiap detik, sejak baru lahir sampai masuk kubur. Tanpa
    energi, manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan yang dinamakan manusia
    pun tidak ada. Sebab secara biologi, manusia dapat terwujud jika ada energi.
    Karena itu, kehadiran energi harus disyukuri oleh tiap manusia dengan cara
    bertaqwa terhadap Sang Maha Pencipta.
         Sedangkan jenis energi sangat banyak. Di antaranya energi : nuklir,
    panas bumi, gas, minyak, dan listrik. Tapi tetap dalam induk "energi", yaitu
    unsur yang dapat mengubah suatu keadaan jadi keadaan lain, seperti
    perpindahan tempat dalam waktu tertentu.
         Sedangkan energi merupakan hasil dari berbagai perkalian "itu" dan
    "ini". Misalkan : E (energi) = F (gaya) x s (jarak). Sedangkan "F = m
    (massa) x a (percepatan)" dan s = v (kecepatan) x t (waktu). Slogan Fisika
    bernuansa Tauhid yang bisa kita petik dari sana saja antara lain : "Tidak
    ada gaya kecuali dari Allah", "Tidak ada jarak kecuali dari Allah", "Tidak
    ada waktu kecuali dari Allah". Masing-masing pun dapat dijabarkan lagi,
    sehingga berapa banyak slogan ilmiah semacam itu yang dapat kita utarakan.
         Slogan ilmiah seperti itu akan membuat kita bersyukur kepada Allah,
    seperti tiap kali memperoleh rezeki dalam bentuk listrik untuk lampu di
    rumah atau kemampuan menggerakkan badan".
         Pengertian "Lakhaula Wala Quata Illa Billah" sangat luas, termasuk
    semua macam energi yang ada di alam semesta. Singkatnya "Tiada energi
    kecuali dari Allah". Ini yang harus ditanamkan pada nurani, agar kita saat
    memanfaatkan energi, seperti bensin, solar, dan gas, selalu ingat kepada
    Allah. Dengan demikian, tiap kita mulai menggunakan energi akan selalu
    mengucapkan "Basmalah".
         Karena dalam Fisika terjadi hubungan antar rumus secara kompetitif,
    seperti "waktu dengan kecapatan", "waktu dengan massa", dan "kecepatan
    dengan massa", maka dapat diambil slogan Fisika bernuasa Tauhid : "Tiada
    Fisika kecuali dari Allah". Jika kita sudah memahami ini, maka dengan
    otomatis akan berkata, "Tiada alam semesta kecuali dari Allah", sekaligus
    mengaitkan dengan kalimat Tauhid "Alhamdulillahirabbil'alamin" yang berarti
    "Segala puji bagi Allah seru sekalian alam".
         Jika kita terus mendalami masalah Fisika serta dikaitkan dengan
    "LakhaulaWala Quata Illa Billah", maka kita akan dapat memahami
    "Walamyaqullahukufuan Ahad" yang berarti "Tiada satu pun yang dapat
    menyerupai Dia". Jadi janganlah membayangkan wujud Allah dengan zat yang
    tampak oleh kita.
         Karena itu, dalam mempelajari Fisika harus diniatkan juga untuk
    meningkatkan Tauhid kita. Karena memang tujuan Fisika diciptakan antara lain
    untuk mendekatkan kita kepada Allah, yakni dengan melaksanakan perintahNya
    dan menjauhi laranganNya.
         Marilah kita gemakan slogan Fisika bernuansa Tauhid. Bukan saja untuk
    hal yang baru saja disebutkan bagi saudara kita yang muslim, juga
    membuktikan bahwa Fisika bukan sekedar sarana urusan duniawi, juga ukhrowi.
    Dengan kata lain, Fisika dan Islam bukan dua unsur terpisahkan. Malah tidak
    ada alasan untuk memisahkan keduanya. Apalagi dalam banyak ayat dalam
    Al-Qur'an tentang Fisika. (Nasrullah Idris, bidang studi : Reformasi Sains
    Matematika Teknologi)